GENERASI baru Al-Qaidah telah datang. Mereka jauh lebih hebat, dibanding dengan Osama dan Ayman al-Zawahiri. Penganalisis Gerakan Islam, memperingatkan perluasan Al-Qaidah mempunyai hubungan dengan kelompok jihad tempatan seperti di Yaman, Somalia, dan beberapa negara Afrika.
Generasi baru ini berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka terdiri dari golongan berpendidikan, mampu menggunakan alat-alat modern dan canggih, termasuk dibidang komunikasi dan senjata. Mereka mempunyai kemampuan yang lebih dahsyat bagi menyambung perjuangan generasi tuanya, terutama dibidang persenjataan.
Hal ini membimbangkan Barat, khususnya dalam menghadapi kecenderungan baru yang berkembang, dan bukan hanya di dunia Islam sahaja, tetapi berlaku dalam negara Barat sendiri. Tentu hal ini tidak lain, akibat dari buruknya pandangan Barat, terhadap umat dan agama Islam, dengan terus melakukan penjajahan. Demikian dilaporkan oleh Era Muslim sebagai media Islam rujukan hari ini.
Menurut konferen 'The International Center for Future and Strategic Studies (ICFS), di Cairo, 27 Januari 2010, bertajuk 'Evolution of al-Qaidah', generasi baru Al-Qaidah ini akan menjadi ancaman keamanan regional, dengan melakukan konfrontasi dengan kerajaan dan kelompok alat asing (Barat), yang kini terus menjajah dan mencengkam negara-negara Islam. Konferens itu dihadiri dari berbagai ahli politik, keamanan, dan penganalisis di bidang Gerakan Islam, yang berasal dari berbagai negara, Mesir, Yaman, Palestin, dan beberapa negara Arab lainnya.
Makram Mohammed Ahmed, seorang penulis dan Ketua Sindikat Wartawan Mesir, menjadi pembicara utama, mengingatkan resiko organisasi lokal, yang mempunyai hubungan dengan Al-Qaidah, dapat mempengaruhi kehidupan politik di Mesir, sesudah kegagalan mereka di AS. Akram mencontohkan, bangkitnya Al-Qaidah di Yaman, sesudah kegagalan mereka di Iraq, di mana kemudian mereka berpindah ke Yaman.
Mereka dapat membangun kekuatan dengan cepat, khususnya dengan kemunculan banyaknya kelompok militan, yang akan menjadi generasi baru Al-Qaidah. Sekarang telah lahir apa yang disebut Al-Qaidah 'Jazirah Arab', dibawah pimpinan Abu Bashir al-Wahayshi, yang berasal dari Yaman.
Ketua Sindikat Wartawan Mesir itu yakin Al-Qaidah sekarang menguatkan asas gerakannya di Yaman, dan akan menjadi faktor ancaman baru di kawasan itu. Kebangkitan Al-Qaidah, bersama kelompok Jihadis Salafi, dan Gerakan Al-Shabab di Somalia, menjadi kekuatan besar masa depan. Tentu hal ini menjadi ancaman kepada sekutu Barat (AS).
Inilah yang membimbangkan sebahagian penganalisis, presiden dan raja, yang sekarang menghadapi ketidak percayaan rakyatnya, kerana terlalu mendekati Barat, banyak melakukan pembunuhan dan penghancuran terhahadap umat Islam, seperti di Palestin, Iraq, Afghanistan, dan Somalia
Menurut Prof. Fuad Salabi, dari Universitas di Yaman, dan Abdul Rahim, yang memimpin lembaga analisis, Arab Center for Reseach and Studies, menegaskan, "Fenomena generasi baru Al-Qaidah dan orientasi mereka, adalah suatu yang sangat baru.. Dan dengan latar belakang pendidikan mereka, serta kemampuan mereka membangun organisasi, komunikasi dan senjata baru lebih canggih, adalah model generasi baru gerakan Al-Qaidah", ujar Rahim.
Al-Qaidah, dan kelompok Jihadis Salafi, merupakan jenis baru Gerakan Islam, yang melakukan perlawanan terhadap bentuk penjajahan Barat dan sekulerisme (materialisme), yang sekarang mengancam kaum Muslimin. (EraMuslim/2MA))
0 ulasan:
Catat Ulasan